CharLie Binwasef

Inspirasi MimPi Yang Membakar Jiwa

Sabtu, 14 Februari 2009

Hidup adalah Pilihan


Pada saat kita diharuskan mengambil keputusan dalam kehidupan kita, setidaknya menurut saya ada dua hal yang perlu dijadikan hal yang paling mendasar dalam pengambilan keputusan.

Bagaimana Nanti aja deh
Nanti Bagaimana ya
Apa yang menjadi pilihan kita tidak ada yang salah, baik itu yang pertama ataupun yang kedua. Hidup di dunia ini penuh dengan pilihan. Dan sifatnya pun conditional. Artinya, tergantung kepada permasalahannya dan setiap permasalahan memiliki ciri khasnya masing-masing. So, lihat case per case ya terhadap permasalahannya….. dengan segala konsekuensinya. Ingat, tanggung sendiri risikonya. Play at your own risk.

Contoh :

Seorang pria, katakan A. Dia tergoda untuk berselingkuh dengan teman wanita di kantornya. Kebetulan si wanita pun juga membuka hatinya. Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Duuuhh….tolllong…..

Ada dua pilihan untuk sang pria. Pertama, langsung sikat alias jalani saja. Mana ada kucing menolak daging segar sih? Kapan lagi ada kesempatan seperti ini? Jarang-jarang lho begini.

Kedua, dia menyempatkan diri untuk berpikir dan merenung sebelum bertindak. Dosa menjadi konsekuensi pertamanya. Lalu bagaimana kalau rekan-rekan kantor yang lain mengetahui affairnya? Apa tidak jadi bahan gosip? Bagaimana kelangsungan karirnya? Belum lagi rongrongan dari istri di rumah. Pusing kan? Tanya Kenapa…..

Eh, tapi sepertinya contoh ini nggak cocok ya? Gimana sih yang nulis blog ini? Biasanya sih yang namanya perselingkuhan terjadi begitu saja, perlahan-lahan, dan tanpa disadari. Tahu-tahu, sudah terjadi saja. Seperti air yang mengalir, pelan tapi pasti, dan akhirnya terjadilah. Nanti dicarikan contoh lagi deh sambil ngetik yang lain.

Nah, maka dari itu. Contoh di atas tidak jauh dari yang namanya pilihan. Setelah tanda-tandanya, masak sih nggak terasa? pasti terasa. Masalahnya cuma satu. Ada kontrol terhadap diri kita tidak. Jangan bicara iman dahulu deh. Percuma kalau ngakunya beriman tapi tidak bisa menguasai diri dan perasaan kita.

Hidup ini cuma memang pilihan dengan segala konsekuensinya. Terkadang kita juga tidak tahu persis apakah yang kita pilih itu benar atau salah. Yang pasti cuma ada 3 :

-Manusia pasti akan meninggal
-Dunia pasti akan kiamat
-Masuk surga atau neraka
-Hidup memang harus kita jalani dan biarkan seperti air mengalir. Begitu kata kebanyakan orang kan?

Pertanyaannya : Air itu mengalir ke mana?

Hukum alam (kayaknya kalau nggak salah yang gravitasi dan sifat air ya?) mengatakan bahwa air selalu mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Bersifat seperti air mengalir adalah baik lho. Contohnya, di sungai dari hulu ke hilir, ada batu yang menghalanginya ada nggak air yang yang hancur? Sifatnya fleksibel. Ini dari sudut pandang saya lho.

Lalu ke mana air mengalir? Pastilah ke bawah dong. Gimana sih….. Ada yang ke hilir danau yang bersih. Tapi ada juga yang masuk ke comberan yang bauk. Ada juga yang diminum manusia dan ujung-unjungnya ke septic tank juga. Mau pilih yang mana? Pikir saja sendiri. Tanya Kenapa….

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda



Free Music Codes